Sunday, April 27, 2008

Simbolisasi dalam Chatting

cuantik: heheh
cuantik: cintacinta
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: ku hujani cuantik dgn bunga
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-
cuantik: my teddy bear
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-@};-
si_ganteng: biar bisa buka usaha bunga
i_ganteng: hahahaha
cuantik: thank you :">:">:">:">:">
cuantik: :">:">:">:">
si_ganteng: lama lama dia terkubur bunga
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-@};-
cuantik: matii dong
cuantik: :((
cuantik: nggak deng
si_ganteng: malah nggo rangkaian bunga mengko
si_ganteng: hahahaha
cuantik: ak tetep cinta
cuantik: :x:x:x:x:x:x:x
cuantik: mmuuuaaahhh
cuantik: :-*:-*:-*:-*:-*:-*


Petikan percakapan tersebut saya dapatkan dari arsip di sebuah komputer. Sebuah interaksi antar kekasih dalam ruang maya yang biasa kita sebut ‘Messenger’. Memang tak asing lagi bagi kita bila mendengar kata messenger. Entah itu dari Yahoo, Google, Meebo, MSN, dan banyak lagi. Chat, Telah menjadi budaya (yang tidak lagi) baru untuk berkomunikasi dengan rekan sejawat. Chat memberikan satu kemudahan dalam bercakap dalam durasi waktu yang lumayan panjang. Selain itu chat juga bisa dilakukan dimana pun kita berada.

Kembali lagi kepada percakapan awal di atas. Messenger ternyata membuka jalan komunikasi dua insan yang sedang berada di tempat yang berlainan. Dalam percakapan tersebut, percakapan lebih sering dituliskan dalam karakter yang menjadi simbol dan membunyai arti tertentu. Seperti simbol tersenyum yang saat ini menjadi satu ikon khas sebuah provider messenger, Yahoo Messenger. Ikon-ikon tersebut saat ini menjadi sangat universal, walaupun sudah di awali pada masa awal beredarnya ‘chat room’ terbesar, MiRC. Namun yang membedakan, karakter ikon tersebut kini berkembang sangat luas dan menjadi satu bahasa tersendiri di dalam bercakap melalui dunia maya.


Kita bisa menuliskan emosi kita seperti tersenyum, tertawa, merengek, bahkan ada beberapa simbol untuk kata benda seperti monyet, sapi, ayam, tengkorak, badut, atau bunga, seperti yang digunakan dalam percakapan di atas. Dengan adanya simbol ‘SMILEY’ tersebut, messenger bukan hanya pembawa pesan yang informatif, namun menjadi pembawa pesan emosi.


Di dalam smiley, begitu juga dalam chat, tentu saja akan terdapat sebuah interpretasi akan kode-kode atau teks yang ada. Interpretasi atau pemberian makna dari smiley didapat dari penerjemahan citra-citra tervisual, atau simbol-simbol yang dirangkai melalui karakter huruf tersebut, ke dalam ekspresi verbal. Maka muncullah proses semiosis dengan asumsi, chat sebagai sebuah komoditas, saat ini tidak hanya nilai guna dan nilai tukarnya saja yang diinginkan pengguna sebagai pembawa pesan. Namun juga nilai tanda (sign value) yang bisa kita dapatkan dari percakapan dalam chat atau smiley. Proses semiosis yang terjadi selain melibatkan teks tercetak, juga melibatkan konteks percakapan serta interaksi dari dua pembaca teks tersebut (Kris Budiman dalam Menonton Kotak Ajaib).

Interaksi dalam chat, tidak hanya untuk membangun identitas baru dan anonimitas dalam chat room, namun juga interaksi dari dua orang yang sudah saling mengenal di dalam dunia nyata. Chat menjadi sebuah alat simbolisasi makna yang bisa digunakan dalam waktu serentak tanpa tatap muka. Simbolisasi teks dalam chat akan menjadi lebih dalam ketika interaksi dilakukan oleh dua manusia yang telah saling mengenal karena disertai oleh perasaan emosi antara kedua belah pihak. Hal ini kemudian yang cukup membedakan peran messenger dengan ‘chat room’ yang sangat terbuka. Walaupun kedepannya, simbolisasi makna tekstual dalam chat bisa saja melebur sedikit demi sedikit karena adanya fasilitas audio visual dengan kamera dan microphone untuk komputer. Chat atau messenger, telah menjadi budaya baru dengan simbolisasi makna melalui interaksi teks serta smiley yang saling berbalasan.

By:

Sita Sari Trikusumawardhani | sp.21048

1 comment:

Socioblogy said...

huehehe...seru banget ya dengan adanya simbolisasi buat bahasa tulisan kita. dengan begitu tentu bakalan sedikit mengurangi adanya kesalahpahaman pemaknaan dalam komunikasi kita di dunia maya. soalnya aku sendiri baru aja kepikiran tentang sedikit kendala dalam berkomunikasi lisan. keterbatasan bahasa memang membuat tidak semua yang ada dalam pikiran kita bisa tertuang dalam bentuk tulisan. dengan adanya bantuan simbolisasi tersebut pastinya emang bakal membantu untuk membuat pemaknaan yang sama. nah, kalo mau tau pendapatku lebih lanjut, liat aja di blog kita : www.socio-blogy.blogspot.com
hehehe =P

- esti maria -