Friday, April 25, 2008

the dark side of chatting ...

Chatting adalah satu kata yang tidak bisa lepas dari yang namanya dunia maya atau internet. Chatting adalah suatu media yang dapat mempertemukan orang – orang dari belahan dunia manapun dalam satu ruang dan waktu. Chatting sangat berguna untuk mempertemukan dua orang atau lebih yang berjauhan, dan cara ini lebih murah daripada berkomunikasi menggunakan telepon atau sms. Hal inilah yang membuat chatting tidak pernah hilang kepopulerannya di antara pengguna setia ruang maya. Chatting berasal dari kata chat yang artinya obrolan atau bertemu untuk ngobrol. Jadi chatting adalah kegiatan bertemu untuk mengobrol dalam satu ruang yang diberi nama chat room, yang disediakan oleh beberapa website tertentu.

Sejak awal kemunculannya sudah banyak bermunculan berbagai chat room dengan berbagai fitur – fitur canggih. Dahulu kita mengenal wahana chatting yang terkenal di awal tahun 2000-an yaitu MiRC, selain chat room yang disediakan oleh website – website seperti bolehmail, astaga.com,dll. Lalu setelah itu, era MiRC bergeser dan digantikan oleh Yahoo Messenger yang banyak dipakai oleh orang.

Perkembangan teknologi selalu memunculkan budaya – budaya baru. Seperti kata Andrew Ross (1991) yang menerjemahkan budaya teknologi (technoculture) sebagai: “a circuit of cultural practices touched by advanced technology”. Pengertian ini dimaknai sebagai praktek budaya dimana sirkuit reproduksi budaya, sosial, ekonomi dan politik dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Begitu juga dengan fenomena chat room ini. Perilaku yang berbeda – beda mewarnai latar belakang seseorang menggunakan wahana chat room. Bercakap – cakap dengan teman yang berjarak jauh, mengobrol dengan orang yang menyukai tema – tema tertentu, mencari teman baru, bahkan sampai mencari jodoh. Dengan adanya berbagai macam latar belakang motivasi, membuat terjadi beberapa fenomena yang unik.

Berkembanglah jenis prostitusi baru seiring dengan berkembangnya chat room. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa di tempat chat room sering terjadi percakapan – percakapan yang mengarah ke hal – hal yang berbau mesum. Hal ini diperparah dengan adanya fasilitas webcam, yang dapat memungkinkan masing – masing user melihat lawan bicaranya di layar komputer. Webcam sering disalahgunakan untuk perbuatan asusila. Webcam sering digunakan untuk memperlihatkan tubuh dengan atau tanpa busana. Transaksi – transaksi seks pun sering trejadi di chat room. Jenis percakapan yang berakhir pada transaksi seks biasanya terjadi di chat room yang khusus untuk kencan. Proses transaksi bermula dari perkenalan, lalu tahap merayu, tapi ada juga yang tidak memakai tahap merayu dan langsung menawar harga. Setelah ada kesepakatan harga mereka mulai janjian untuk kopi darat atau ketemu di dunia nyata.

Untuk kasus di atas termasuk lumayan karena hal tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. Akan tetapi, ada kasus lain yang lebih parah yaitu kasus pelecehan seksual. banyak sekali terjadi kasus pelecehan seksual yang terjadi lewat via chat room. karena di dunia maya adalah tempat yang paling pas untuk merahasiakan identitas kita, maka banyak orang menggunakan identitas palsu. hal ini tentu saja menjadi lahan eksperimen baru bagi para penjahat kelamin untuk mencari "mangsa" baru, karena mungkin metode secara langsung sudah tidak berhasil ....

seorang wanita di jakarta, diperkosa oleh seorang pria yang baru saja dikenal lewat chat room. wanita ini, sebut saja mawar (klise amat !!), berkenalan dengan seorang pria, sebut saja slamet (alaahh!!), di suatu chat room. setelah berkenalan lebih jauh ternyata mereka masih satu profesi, dan pembicaraan beralih menjadi pembicaraan bisnis. untuk lebih jelas si slamet minta kopi darat, dan si mawar pun disuruh datang ke apartemen slamet. sampai di apartemen, si slamet langsung memaksa mawar untuk melakukan HI (hubungan intim). si mawar menolak, tapi slamet adalah seorang pria bertubuh besar sehingga kekuatannya jauh lebih besar. sehingga terjadilah penodaan itu ....

selain untuk kasus2 semacam itu, chet room merupakan lahan yang empuk bagi para phedophilia ... atau lolita complexs atau apalah sebutannya bagi para penyuka anak kecil .... di sini mereka bisa bebas memperdaya anak kecil yang tidak tau apa2 dengan bantuan web cam ......

maka dari itu sebetulnya chatting bisa menjadi sangat berbahaya bila kita tidak hati2 dalam mennggunakannya ...

yang jelas saran dari aku, kalo chattingnya bukan di ym,ato msn yang mesti didaftarin, jangan dengan gampangnya menyebutkan no telp, apalagi alamat rumah !! kalo mau kopi darat sebaiknya ajak teman, atau amati dulu dari jauh ... jika sekiranya orang tersebut mencurigakan sebaiknya segera kabur dan jangan menoleh ke belakang ...

tapi jika orang tersebut sekiranya tampan, bolehlah kenalan dulu, hehehehe ... ....


by :

fadhilla dwi ristianti (sp /21214)





3 comments:

gameonline said...

yah begitulah kalau kita berinteraksi dengan teknologi. harus sesuai dengan takarannya. jangan berlebihan ntar malah jadi kasus. karena kita sering terjebak diantara kebutuhan yang tanpa sadari sebenarnya diciptakan oleh teknologi itu sendiri. wong jaman dulu aja, mbah-mbah kita gak ada hp, internet, telepon umum aja masih bisa bertemu dan menikah kok hehe... sebaiknya memang kita harus hati-hati dalam "menggantungkan" kehidupan komunikasi kita pake teknologi apalagi chatting, kan belum tahu yang diajak ngobrol itu siapa.... eh siapa tahu orang yang terobsesi ataupun psikopat, tapi bukan berarti harus menutupi kehidupan kita dari dunia chattibg ini. saranku lebih enak chatting ma orang yang kita kenal, janjian dulu, dan jelas mau ngomong apaan.

gameonline said...

saya pernah lihat berita tentang prostitusi lewat chatting,yang sering berakhir pada pertemuan di dunia nyata. ternyata cara seperti ini memutus rantai "distribusi" jasa prostitusi. jadi, psk nya sendiri terbebas dari germo,...

Socioblogy said...

walah... emanga dunia sekarang makin menggila..
apa aja bisa dipake buat nyari keuntungan sendiri sekalipun itu tindakan kriminal.
emang parah...
kalo menurut aku sih, emang teknologi dan semua perkenbangannya bisa mendatangkan hal yang positif dan juga hal yang negatif. kaya yang dibilang sama Giddens juga,,(weits =P) kalo modernitas itu memang seperti pedang bermata dua yang bisa membawa dampak positif maupun dampak negatif. nah, yang menjadi persoalan adalah ada di tangan siapa teknologi itu. ketika teknologi ada di tangan orang yang "beres" (nggak aneh2 maksudnya,, hhe..) tentu apa yang dihasilkan dari teknologi itu pasti sesuatu yang mendatangkan kemajuan. tapi ketika teknologi itu jatuh di tangan orang yang "ngga beres" (hhe), orang yang ngga punya akal sehat n pikirannya emang kacau, otomatis dia akan memproduksi hal-hal negatif lewat teknologi tersebut. entah gimana caranya teknologi itu bisa dicari celahnya buat meluluska apa yang menjadi keinginannya. wooow!! emang otak manusia itu kalo udah ada maunya lihai banget menciptakan cara2 buat merealisasikan keinginannya. so, akan jadi seperti apa teknologi yang kita ciptakan dan bagaimana dampaknya, tergantung kita yang menggunakan. yang jelas be ware !! jangan sampe kita jadi korban kejahatan! kenali teknologi dan kuasai...

-esti maria-