Saturday, May 17, 2008

Kegenitan Virtual



Chating memang fenomenal !

Penuh kebebasan, bagi siapapun berekspresi. Melepaskan diri dari identitas yang mengekang sipapun dia hingga ikatan suci semacam perkawinan tak mampu membatasi gerak cinta bebas. Chating adalah dunia bebas. Bebas dan bablas ! Sudah ada penelitian di Amerika mengenai Chating. Disebutkan bahwa semakin banyak orang menikah memanfaatkan fasilitas chating di internet untuk memperoleh "hiburan" dari lawan jenis yang bukan pasanganya.

Penelitian dari Universitas Florida AS, mengemukakan bahwa : Chatter tidak merasa bersalah atau melakukan penghiantan dengan alasan tidak ada kontak fisik. Adanya sisi erotis karena rasa tidak saling tahu dan bebasnya hubungan chating sehingga membicarakan sesuatu apapun tanpa rasa malu.

Dari sinilah muncul kegenitan online yang sangat mungkin menjadi kenyataan. Berawal dari iseng berakhir dengan kenyataan yang benar-benar menghancurkan banyak perkawinan. Hasil penelitian itu menyatakan bahwa sebagian besar berakhir dengan perselingkuhan.

Al Cooper, pengarang buku Sex And The Internet: A Guidebook For Clinicians.

Apa yang bisa diambil dari kasus ini ?

Tidaklah salah bahwa manusia pada dasarnya adalah hewan, buas tak kenal aturan. Manusia akan saling memangsa manusia lain (homo homini lupus). Penemuan norma yang mengatur manusia ditemukan setelah adanya proses interaksi yang panjang. Pola-pola kebiasaan menjadi nilai dan nilai menjadi parameter tata kelakuan manusia apakah baik atau buruk. Disinilah muncul masyarakat.

Kemunculan masyarakat adalah kemunculan norma yang merupakan hukum masyarakat. Masyarakat menegakkan nilai mereka dengan menjaga norma. Memberikan sangsi kepada anggota masyarakat yang melanggarnya.

Pengakuan responden dalam penelitian diatas bahwa tidak adanya perasaan tidak bersalah, dan kebebasan yang begitu bebas hingga nilai dan norma tidaklah berlaku di dunia chating mengindikasikan kekuatan tekmologi yang mengalahkan masyarakat.

Chating merupakan wahana yang tak terkontrol, dunia peradaban barbarian modern. Kebudayaan modern dengan kekuatan peradaban bebas primitive dimana insting individu dibebaskan dengan liar.

Mekanisme identitas virtual yang mudah, bebas memang bukan lagi identitas nyata yang di masyarakat merupakan bentukan proses social terkontrol. Identitas semu mendorong kehendak bebas menemukan dunianya yang hilang sejak berabad-abad silam.

Chating, dunia dengan peradaban primitive yang hilang. Barbarianisme kegenitan yang sangat mungkin menghancurkan norma masyarakat yang dibangun berabad-abad. Tentu saja di dunia kenyataan.

Chating , Selamat dating di dunia Primitif-Modern.

isnaeni wisnu 20802

Sunday, May 4, 2008

chatroom di stsiun tv lokal

ada satu fenomena lagi yang lupa saya share ke teman2 semua..

media chatting tidak hanya melalui dunia maya (cyber),,tapi juga sudah merambat ke media televisi. hal ini dapat kita saksikan di salah satu stasiun tv lokal di jogja. pada jam2 tertentu stasiun tv tersebut memutar video klip, namun video klip yang hanya ditampilkan seperempat layar tv. kemana tigaperempat sisa layarnya?? ternyata, 3/4 layar tv berfungsi sebagai chat room. di chat room ini banyak sekali message yang masuk, dari pesan yang iseng sampe yang bermuatan sex,, apalagi kalo malam2.. saya jadi sering mikir, apa sih keuntungan chat di tv?? padahal pesan kita akan dapat di baca oleh siapa pun sehingga kadar privasinya kurang banget. soalnya buat saya pribadi bakalan malu kalo pesan saya di baca begitu banyak orang..

atau,,fenomena chatting di tv ini sebagai bentuk respon dari kurangnya ruang publik?? atau ruang publik yang tersedia sebagai media silaturahmi belum cukup memuaskan?? saya belum bisa membuat kesimpulan sih,,masih pengen tahu pendapat teman2 yang lain,,,