Wednesday, June 4, 2008

FPI Bringas, Karena Polisi Memble

Akhir-akhir ini seluruh media massa meliput berita penyerbuan sekelompok massa yang menamakan diri FPI (Front Pembela Islam) pada peserta aksi peringatan lahirnya Pancasilaaa di Monas, Jakarta. Kenapa FPI bernai menyerbu dan memukuli peserta aksi di atas?

Menurut beragam informasi ada di media massa, tindakan FPI dipicu oleh sikap Aksi Aliansi untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AAKBB) yang menyerukan hak warga untuk bebas memeluk agama dan keyakinannya. Sikap ini dianggap AAKBB membela para penganut Akhmadiyah. Ajaran Akhmadiyah menurut FPI meresahkan warga, terlebih mereka memposisikan pimpinan spiritual mereka Mirza Ghulam Akhmad seperti nabi. Karenanya penganut Ahmadiyah adalah sesat dan menodai kemurnian agama.

Alasan FPI menyerbu jelas tidak masuk akal karena negara Indonesia bukan negara yang didasarkan atas suatu agama, sehingga kebebasan memeluk agama patut dihormati. Jika selama ini FPI menuduh Akhmadiyah membuat resah umat Islam, jika kitaa teliti sebenarnya yang setiap kesempatan menebar fitnah, teror, dan kekerasan adalah FPI itu sendiri. FPI memukul, merusak, dan menganiaya orang-orang yang berbeda dengannya. Tindakan ini jelas mencoreng wajah umat dan menodai agama Islam karena bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam yang rohmatan lil 'alamin.

FPI ibarat menjadi preman kecil yang suka merengek, menyalahkan orang lain, dan menyerang siapa saja yang tidak sama dengannya. Tindakan ini jelas melanggar hukum dan sepatutnya pelakunya diberi sanski yang berat. Namun demikian polisi sejak awal membiarkan tindakan FPI begitu saja. Dalam bahasa hukum polisi, telah lalai dengan tugasnya untuk menjaga dan melindungi hak-hak dasar manusia. Tindakan lalai ini telah berlangsung lama sehingga FPI makin menjadi-jadi. Tindakan FPI tak ubahnyaa seperti kelompok preman yang memakai jubah puti dan peci.

Tindakan Polisi membiarkan tindakan melawan hukum yang dilakukan FPI menjadi kesalahan lembaga ini yang sangat fatal. Terlebih keterlibatan pucuk-pucuk pimpinan mereka yang memiliki keterkaitan, baik langsung maupun tidak langsung dengan lembaga ini. Karena FPI telah ribuan kali melakukan tindakan yang melawan hukum sebaiknya lembaga ini perlu diberikan sanski juga. FPI memaksakan kehendak pada orang lain dan menghalalkan tindakan kekerasan dalam aksi-aksinya. Maka, pimpinan Polri mesti bertanggungjawab secara hukum atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh FPI.

Dibanding Ahmadiyah, tindakan FPI jelas lebih meresahkan umat. Selain, perilaku mereka yang brutal, FPI sering menganjurkan orang untuk menghalalkan segala cara untuk meraih sesuatu. Alasannya demi menyelamatkan umat dan menegakkan ajaran Allah di muka bumi. Ketika dikaji lebih jauh alasan itu dibuat hanyalah untuk mengaburkan kepentingan kelompok dan pribadi tertentu.

Tindakan penyerbuan kepada markas FPI oleh sekelompok massa lainnya, misal Garda Bangsa maupun Banser, juga tidak dapat dibenarkan. Tindakan itu tak lebih beda dengan apa yang dilakukan FPI. Anehnya, polisi juga tidak melakukan tindakan apapun untuk menegakkan hukum bagi pelaku kekerasan. Maka Polisilah akar permasalahan utamanya. Oleh karena itu, sebaiknya Kapolri meminta maaf pada publik dan mengundurkan diri. Kapolri yang menggantikannya segera membuat kajian dan perombakan sistem pendidikan polisi, agar lebih profesional. FPI sebaiknya mengganti nama menjadi Front Pembela Ini-Itu (lumayan jadi usaha baru, mengurangi angka pengangguran karena kerja Ini-Itu akan menyerap tenaga kerja yang banyak. Ini baru Islami)

Saturday, May 17, 2008

Kegenitan Virtual



Chating memang fenomenal !

Penuh kebebasan, bagi siapapun berekspresi. Melepaskan diri dari identitas yang mengekang sipapun dia hingga ikatan suci semacam perkawinan tak mampu membatasi gerak cinta bebas. Chating adalah dunia bebas. Bebas dan bablas ! Sudah ada penelitian di Amerika mengenai Chating. Disebutkan bahwa semakin banyak orang menikah memanfaatkan fasilitas chating di internet untuk memperoleh "hiburan" dari lawan jenis yang bukan pasanganya.

Penelitian dari Universitas Florida AS, mengemukakan bahwa : Chatter tidak merasa bersalah atau melakukan penghiantan dengan alasan tidak ada kontak fisik. Adanya sisi erotis karena rasa tidak saling tahu dan bebasnya hubungan chating sehingga membicarakan sesuatu apapun tanpa rasa malu.

Dari sinilah muncul kegenitan online yang sangat mungkin menjadi kenyataan. Berawal dari iseng berakhir dengan kenyataan yang benar-benar menghancurkan banyak perkawinan. Hasil penelitian itu menyatakan bahwa sebagian besar berakhir dengan perselingkuhan.

Al Cooper, pengarang buku Sex And The Internet: A Guidebook For Clinicians.

Apa yang bisa diambil dari kasus ini ?

Tidaklah salah bahwa manusia pada dasarnya adalah hewan, buas tak kenal aturan. Manusia akan saling memangsa manusia lain (homo homini lupus). Penemuan norma yang mengatur manusia ditemukan setelah adanya proses interaksi yang panjang. Pola-pola kebiasaan menjadi nilai dan nilai menjadi parameter tata kelakuan manusia apakah baik atau buruk. Disinilah muncul masyarakat.

Kemunculan masyarakat adalah kemunculan norma yang merupakan hukum masyarakat. Masyarakat menegakkan nilai mereka dengan menjaga norma. Memberikan sangsi kepada anggota masyarakat yang melanggarnya.

Pengakuan responden dalam penelitian diatas bahwa tidak adanya perasaan tidak bersalah, dan kebebasan yang begitu bebas hingga nilai dan norma tidaklah berlaku di dunia chating mengindikasikan kekuatan tekmologi yang mengalahkan masyarakat.

Chating merupakan wahana yang tak terkontrol, dunia peradaban barbarian modern. Kebudayaan modern dengan kekuatan peradaban bebas primitive dimana insting individu dibebaskan dengan liar.

Mekanisme identitas virtual yang mudah, bebas memang bukan lagi identitas nyata yang di masyarakat merupakan bentukan proses social terkontrol. Identitas semu mendorong kehendak bebas menemukan dunianya yang hilang sejak berabad-abad silam.

Chating, dunia dengan peradaban primitive yang hilang. Barbarianisme kegenitan yang sangat mungkin menghancurkan norma masyarakat yang dibangun berabad-abad. Tentu saja di dunia kenyataan.

Chating , Selamat dating di dunia Primitif-Modern.

isnaeni wisnu 20802

Sunday, May 4, 2008

chatroom di stsiun tv lokal

ada satu fenomena lagi yang lupa saya share ke teman2 semua..

media chatting tidak hanya melalui dunia maya (cyber),,tapi juga sudah merambat ke media televisi. hal ini dapat kita saksikan di salah satu stasiun tv lokal di jogja. pada jam2 tertentu stasiun tv tersebut memutar video klip, namun video klip yang hanya ditampilkan seperempat layar tv. kemana tigaperempat sisa layarnya?? ternyata, 3/4 layar tv berfungsi sebagai chat room. di chat room ini banyak sekali message yang masuk, dari pesan yang iseng sampe yang bermuatan sex,, apalagi kalo malam2.. saya jadi sering mikir, apa sih keuntungan chat di tv?? padahal pesan kita akan dapat di baca oleh siapa pun sehingga kadar privasinya kurang banget. soalnya buat saya pribadi bakalan malu kalo pesan saya di baca begitu banyak orang..

atau,,fenomena chatting di tv ini sebagai bentuk respon dari kurangnya ruang publik?? atau ruang publik yang tersedia sebagai media silaturahmi belum cukup memuaskan?? saya belum bisa membuat kesimpulan sih,,masih pengen tahu pendapat teman2 yang lain,,,

Tuesday, April 29, 2008

gimana caranya ya kalo mo chatting???

Mari kita lihat cara menjalankan beberapa program untuk chatting dan kelebihannya.

mIRC

  • Jalankan program mIRC
  • Setting nickname kamu, email, dan lain-lainnya. Untuk nickname akan lebih baik bila permanen dan telah di register agar tidak diserobot orang atau dikenali sebagai guest oleh server.
  • Pilih server yang diinginkan. Bisa DalNet untuk Internasional dan lokal sedangkan khusus lokal bisa telkom, wasantara, indonet atau lainnya.
  • Klik tombol connect to IRC server bila sudah selesai, atau bisa juga menekan tombol berwarna petir kuning. Bila sudah terkoneksi tanda petir akan berubah menjadi dua.
  • Pilih channel yang kamu inginkan, jika tidak ada dalam list ketik saja nama channelnya, misalnya #jakarta, #indonesia, lalu klik join atau tekan enter.
  • Kamu akan masuk list chatter. Nama paling atas yang biasanya disertai dengan tanda @ merupakan operator yang berhak mengeluarkan kamu bila anda melanggar peraturan channel.
  • Bila bicara, tulis pesan pada jendela IRC bagian bawah, lalu tekan enter. Bila ingin percakapan pribadi dengan chatter lain, klik saja dua kali nickname yang ada dalam daftar list.

ICQ

  • Jalankan program ICQ
  • Pilih new user bila kamu belum pernah mendaftar sebelumnya. Masukkan nomor register saat ditanya dan masukkan password kamu.
  • Setelah proses selesai kamu harus login kembali.
  • Untuk memiliki daftar teman, silakan pilih berbagai macam fasilitas yang disediakan di add/invite user, di bawah kotak ICQ. Jika telah punya nomor ICQ beberapa teman, langsung masukkan nomornya, namun jika kamu ingin teman baru maka cobalah�> Whitepages.
  • Kamu juga dapat mengorganisir ICQ kamu dengan fasilitas yang lengkap, mulai dari SMS, channel, security dll.

Yahoo!Messenger

  • Jalankan program Yahoo Messenger
  • Silakan login dan masukkan password yang biasa kamu pakai di e-mail yahoo, Karenanya Kamu harus punya e-mail di yahoo.com
  • Cari daftar teman dengan klik�> add, lalu ketikkan user id teman atau kerabat, tentu saja sesama pemakai yahoo.
  • Untuk menulis pesan pada teman kamu yang sedang on-line klik dua kali pada nick namenya.
  • Kamu dapat memperlihatkan status kamu, jika on-line berwarna kuning, bahkan kamu dapat menggantinya sesuai dengan bahasa gaul dan kondisi kamu dengan mengklik �>status�>pilih NewStatus�>tulis yang kamu inginkan.

NickName

NickName merupakan nama yang akan muncul dikotak status kamu. NickName bisa nama kamu sebenarnya atau bisa juga menggunakan nama samaran. Untuk lebih baiknya kamu menggunakan NickName yang sama setiap kali chatting sehingga teman-teman kamu akan lebih mudah mengenali kamu.

Register

NickName kamu akan aman bila kamu telah me-register-kan pada server. Dengan diregister, nama NickName kamu tidak akan bisa dipakai oleh orang lain. Masing-masing server mempunyai cara sendiri-sendiri, sebagai contoh sebagai berikut :

Bila memakai telkom : Ketikkan pada jendela status, /msg NickServ register . Setelah semua pesan keluar maka ketikkan lagi di jendela status, /msg NickServ identify untuk mengidentifikasi bahwa NickName itu memang milik kamu. prosedur kedua harus selalu kamu ketikkan sewaktu chatting.

Bila memakai DalNet : Pada jendela status ketikkan /msg NickServ@services.dal.net register . Tunggu beberapa saat sampai keluar semua peraturan dan kamu dinyatakan diterima. Setelah itu bukalah e-mail kamu dan ambillah nomor veryfikasi dari DalNet (dicopy) dan paste-kan di jendela status kamu. apabila prosedur ini tidak kamu penuhi maka NickName kamu akan dihapus. Untuk selanjutnya bila kamu chatting cukup ketikkan di jendela status /msg NickServ@Services.dal.net identify

Server

Banyak server yang bisa digunakan, kamu tidak perlu bingung karena semuanya hampir sama bagusnya hanya saja beda penampilan. Akan tetapi juga perlu dicatat bahwa antar server tidak bisa berhubungan. contohnya bila kamu memakai DalNet dan teman kamu memakai telkom maka kamu tidak akan pernah ketemu. Server-server yang terkenal di Indonesia antara lain : DalNet (banyak macamnya), telkom.net, irc.plasa.com, indonet, wasantara, interaksi, dll.

Channel

Merupakan tempat kamu bisa menemukan teman untuk diajak ngobrol, misalnya di #bandung, #indonesia, #jakarta dll. Kamu bisa membuat channel sendiri apabila kamu menginginkannya, caranyapun mudah.

  • Ketikkan pada jendela status nama channel yang akan kamu buat. Misal #gaul
  • Periksa apakah nama tersebut sudah dimiliki orang lain atau belum. pada jendela irc ketik: /msg chanserv info#gaul
  • Jika belum, ketik: /join #gaul. dan kamu sudah masuk channel #gaul.
  • Periksa sekali lagi apakah channel tersebut sudah diregritrasi orang lain atau belum. lihat ada/tidak nya sets dari server terhadap channel tersebut. jika tidak ada maka channel itu belum dimiliki orang lain.
  • Daftarkan channel, ketik: /msg ChanServ register #gaul , ganti password misalnya i love u
  • Jika berhasil beritahu server bahwa kamu adalah founder pembuat channel tersebut dengan ketik: /msg ChanServ identify #gaul (password) .


DIKUTIP DARI :
www.e-smartschool.com

by: winni diSney (20934)

honesTy in the internet



bisa liat gambar di samping??
secara singkat, gambar disamping melukiskan sebuah aktifitas chatting antar 2 orang, yaitu seorang nenek2 dan seorang pria berbadan bongsor. si pria ternyata percaya bahwa lawan bicaranya di dunia maya adalah seorang model. kemudian si pria ingin tahu ciri2 wanita lawan bicaranya.


Honesty
artinya kejujuran. HONESTY IN THE INTERNET artinya kejujuran di internet. sejauh manakah kebenaran identitas para pelaku chatting? wallahu alam ;) Internet dikenal sebagai komunitas yang tidak mengenal aturan. Dalam internet semua orang berhak bertindak, berinisiatif, berkreasi apa saja tanpa ada yang melarang dan menentang. Internet bersifat bebas! Seperti yang di bahas di blog ini, kebebasan yang berbentuk anonimitas di chatroom seharusnya membuat kita jadi lebih waspada pada siapapun yang kita temui. JANGAN MUDAH PERCAYA PADA SIAPAPUN di chatroom! kita harus memberi batasan sejauh mana wilayah privasi kita boleh di ketahui oleh lawan bicara kita. karena keterbukaan kita bisa saja menjadi alat bagi orang lain melakukan tindak kekerasan terhadap kita, walaupun tanpa kita sadari.

by : wiNNi diSney (20934)

Sunday, April 27, 2008

Simbolisasi dalam Chatting

cuantik: heheh
cuantik: cintacinta
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: ku hujani cuantik dgn bunga
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-
si_ganteng: @};-@};-@};-
cuantik: my teddy bear
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-@};-
si_ganteng: biar bisa buka usaha bunga
i_ganteng: hahahaha
cuantik: thank you :">:">:">:">:">
cuantik: :">:">:">:">
si_ganteng: lama lama dia terkubur bunga
si_ganteng: @};-@};-@};-@};-@};-
cuantik: matii dong
cuantik: :((
cuantik: nggak deng
si_ganteng: malah nggo rangkaian bunga mengko
si_ganteng: hahahaha
cuantik: ak tetep cinta
cuantik: :x:x:x:x:x:x:x
cuantik: mmuuuaaahhh
cuantik: :-*:-*:-*:-*:-*:-*


Petikan percakapan tersebut saya dapatkan dari arsip di sebuah komputer. Sebuah interaksi antar kekasih dalam ruang maya yang biasa kita sebut ‘Messenger’. Memang tak asing lagi bagi kita bila mendengar kata messenger. Entah itu dari Yahoo, Google, Meebo, MSN, dan banyak lagi. Chat, Telah menjadi budaya (yang tidak lagi) baru untuk berkomunikasi dengan rekan sejawat. Chat memberikan satu kemudahan dalam bercakap dalam durasi waktu yang lumayan panjang. Selain itu chat juga bisa dilakukan dimana pun kita berada.

Kembali lagi kepada percakapan awal di atas. Messenger ternyata membuka jalan komunikasi dua insan yang sedang berada di tempat yang berlainan. Dalam percakapan tersebut, percakapan lebih sering dituliskan dalam karakter yang menjadi simbol dan membunyai arti tertentu. Seperti simbol tersenyum yang saat ini menjadi satu ikon khas sebuah provider messenger, Yahoo Messenger. Ikon-ikon tersebut saat ini menjadi sangat universal, walaupun sudah di awali pada masa awal beredarnya ‘chat room’ terbesar, MiRC. Namun yang membedakan, karakter ikon tersebut kini berkembang sangat luas dan menjadi satu bahasa tersendiri di dalam bercakap melalui dunia maya.


Kita bisa menuliskan emosi kita seperti tersenyum, tertawa, merengek, bahkan ada beberapa simbol untuk kata benda seperti monyet, sapi, ayam, tengkorak, badut, atau bunga, seperti yang digunakan dalam percakapan di atas. Dengan adanya simbol ‘SMILEY’ tersebut, messenger bukan hanya pembawa pesan yang informatif, namun menjadi pembawa pesan emosi.


Di dalam smiley, begitu juga dalam chat, tentu saja akan terdapat sebuah interpretasi akan kode-kode atau teks yang ada. Interpretasi atau pemberian makna dari smiley didapat dari penerjemahan citra-citra tervisual, atau simbol-simbol yang dirangkai melalui karakter huruf tersebut, ke dalam ekspresi verbal. Maka muncullah proses semiosis dengan asumsi, chat sebagai sebuah komoditas, saat ini tidak hanya nilai guna dan nilai tukarnya saja yang diinginkan pengguna sebagai pembawa pesan. Namun juga nilai tanda (sign value) yang bisa kita dapatkan dari percakapan dalam chat atau smiley. Proses semiosis yang terjadi selain melibatkan teks tercetak, juga melibatkan konteks percakapan serta interaksi dari dua pembaca teks tersebut (Kris Budiman dalam Menonton Kotak Ajaib).

Interaksi dalam chat, tidak hanya untuk membangun identitas baru dan anonimitas dalam chat room, namun juga interaksi dari dua orang yang sudah saling mengenal di dalam dunia nyata. Chat menjadi sebuah alat simbolisasi makna yang bisa digunakan dalam waktu serentak tanpa tatap muka. Simbolisasi teks dalam chat akan menjadi lebih dalam ketika interaksi dilakukan oleh dua manusia yang telah saling mengenal karena disertai oleh perasaan emosi antara kedua belah pihak. Hal ini kemudian yang cukup membedakan peran messenger dengan ‘chat room’ yang sangat terbuka. Walaupun kedepannya, simbolisasi makna tekstual dalam chat bisa saja melebur sedikit demi sedikit karena adanya fasilitas audio visual dengan kamera dan microphone untuk komputer. Chat atau messenger, telah menjadi budaya baru dengan simbolisasi makna melalui interaksi teks serta smiley yang saling berbalasan.

By:

Sita Sari Trikusumawardhani | sp.21048

Friday, April 25, 2008

the dark side of chatting ...

Chatting adalah satu kata yang tidak bisa lepas dari yang namanya dunia maya atau internet. Chatting adalah suatu media yang dapat mempertemukan orang – orang dari belahan dunia manapun dalam satu ruang dan waktu. Chatting sangat berguna untuk mempertemukan dua orang atau lebih yang berjauhan, dan cara ini lebih murah daripada berkomunikasi menggunakan telepon atau sms. Hal inilah yang membuat chatting tidak pernah hilang kepopulerannya di antara pengguna setia ruang maya. Chatting berasal dari kata chat yang artinya obrolan atau bertemu untuk ngobrol. Jadi chatting adalah kegiatan bertemu untuk mengobrol dalam satu ruang yang diberi nama chat room, yang disediakan oleh beberapa website tertentu.

Sejak awal kemunculannya sudah banyak bermunculan berbagai chat room dengan berbagai fitur – fitur canggih. Dahulu kita mengenal wahana chatting yang terkenal di awal tahun 2000-an yaitu MiRC, selain chat room yang disediakan oleh website – website seperti bolehmail, astaga.com,dll. Lalu setelah itu, era MiRC bergeser dan digantikan oleh Yahoo Messenger yang banyak dipakai oleh orang.

Perkembangan teknologi selalu memunculkan budaya – budaya baru. Seperti kata Andrew Ross (1991) yang menerjemahkan budaya teknologi (technoculture) sebagai: “a circuit of cultural practices touched by advanced technology”. Pengertian ini dimaknai sebagai praktek budaya dimana sirkuit reproduksi budaya, sosial, ekonomi dan politik dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Begitu juga dengan fenomena chat room ini. Perilaku yang berbeda – beda mewarnai latar belakang seseorang menggunakan wahana chat room. Bercakap – cakap dengan teman yang berjarak jauh, mengobrol dengan orang yang menyukai tema – tema tertentu, mencari teman baru, bahkan sampai mencari jodoh. Dengan adanya berbagai macam latar belakang motivasi, membuat terjadi beberapa fenomena yang unik.

Berkembanglah jenis prostitusi baru seiring dengan berkembangnya chat room. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa di tempat chat room sering terjadi percakapan – percakapan yang mengarah ke hal – hal yang berbau mesum. Hal ini diperparah dengan adanya fasilitas webcam, yang dapat memungkinkan masing – masing user melihat lawan bicaranya di layar komputer. Webcam sering disalahgunakan untuk perbuatan asusila. Webcam sering digunakan untuk memperlihatkan tubuh dengan atau tanpa busana. Transaksi – transaksi seks pun sering trejadi di chat room. Jenis percakapan yang berakhir pada transaksi seks biasanya terjadi di chat room yang khusus untuk kencan. Proses transaksi bermula dari perkenalan, lalu tahap merayu, tapi ada juga yang tidak memakai tahap merayu dan langsung menawar harga. Setelah ada kesepakatan harga mereka mulai janjian untuk kopi darat atau ketemu di dunia nyata.

Untuk kasus di atas termasuk lumayan karena hal tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. Akan tetapi, ada kasus lain yang lebih parah yaitu kasus pelecehan seksual. banyak sekali terjadi kasus pelecehan seksual yang terjadi lewat via chat room. karena di dunia maya adalah tempat yang paling pas untuk merahasiakan identitas kita, maka banyak orang menggunakan identitas palsu. hal ini tentu saja menjadi lahan eksperimen baru bagi para penjahat kelamin untuk mencari "mangsa" baru, karena mungkin metode secara langsung sudah tidak berhasil ....

seorang wanita di jakarta, diperkosa oleh seorang pria yang baru saja dikenal lewat chat room. wanita ini, sebut saja mawar (klise amat !!), berkenalan dengan seorang pria, sebut saja slamet (alaahh!!), di suatu chat room. setelah berkenalan lebih jauh ternyata mereka masih satu profesi, dan pembicaraan beralih menjadi pembicaraan bisnis. untuk lebih jelas si slamet minta kopi darat, dan si mawar pun disuruh datang ke apartemen slamet. sampai di apartemen, si slamet langsung memaksa mawar untuk melakukan HI (hubungan intim). si mawar menolak, tapi slamet adalah seorang pria bertubuh besar sehingga kekuatannya jauh lebih besar. sehingga terjadilah penodaan itu ....

selain untuk kasus2 semacam itu, chet room merupakan lahan yang empuk bagi para phedophilia ... atau lolita complexs atau apalah sebutannya bagi para penyuka anak kecil .... di sini mereka bisa bebas memperdaya anak kecil yang tidak tau apa2 dengan bantuan web cam ......

maka dari itu sebetulnya chatting bisa menjadi sangat berbahaya bila kita tidak hati2 dalam mennggunakannya ...

yang jelas saran dari aku, kalo chattingnya bukan di ym,ato msn yang mesti didaftarin, jangan dengan gampangnya menyebutkan no telp, apalagi alamat rumah !! kalo mau kopi darat sebaiknya ajak teman, atau amati dulu dari jauh ... jika sekiranya orang tersebut mencurigakan sebaiknya segera kabur dan jangan menoleh ke belakang ...

tapi jika orang tersebut sekiranya tampan, bolehlah kenalan dulu, hehehehe ... ....


by :

fadhilla dwi ristianti (sp /21214)





Thursday, April 24, 2008

Chatting???

chatting??
apa Positif en neGatifnya ya??
ni oPiniku!!

klo menurut pengalaman pribadiku sih chatting hanya sekedar aktifitas ngobrol sama siapa aja dengan topik apa aja yang kita mau.. cyber world tidak membatasi aktifitas kita atau mengharuskan kita menunjukkan siapa kita sebenarnya karena terkadang identitas "asli" membuat kita tidak bebas..

dengan segala format ngobrol via cyber kaya (maaf saya menuliskan merk dagang :)) mIRC, yahoo messenger, gTALK atau yang laen,, sebenernya bisa ngasi manfaat koq! kita bisa ngobrol dengan siapa aja,,orang2 dari segala penjuru dunia,,yang bisa ngasi kita info yang mungkin belum kita ketahui.. misalnya,, di chat room kita ketemu sama orang prancis, nah.. kan bisa kita manfaatkan buat belajar bhs. prancis! itung2 dapet ilmu yang gratis lah! Selain itu, chatting kan murah meriah. dengan tarif warnet yang rata-rata Rp.3000/jam, kita bisa ngobrol dengan banyak orang dalam waktu yang bersamaan. efisien dan efektif tho! klo punya laptop atau hotspotan malah gratis! ;)

buat yang lagi long distance relationship, chatting juga bisa menghemat budget loh!!apalagi sekarang lagi marak chatting via telpon selular. jadi kita cuma perlu download softwarenya, dan setelah terinstall kita udah bisa chatting pake sambungan GPRS provider kita. biayanya murah koq! dan udah terbukti khasiatnya!=D

dampak negatifnya,,
kadang kala saking asiknya ngobrol,,kita jadi kecanduan. ada kalanya kita betah berjam-jam menjelajahi dunia maya, dan kemudian melupakan kehidupan sosial kita yang asli.. interaksi kita dengan "MANUSIA" pun jadi terabaikan. dan mungkin, kita juga menanggalkan identitas asli kita karena merasa nyaman dengan identitas baru yang kita bangun di cyberworld. sedikit demi sedikit, tanpa kita sadari kita mulai membangun lingkungan interaksi yang baru yang berbeda dengan kehidupan kita sehari-hari.jika kita sudah terjebak dengan interaksi semu seperti ini, bukan tidak mungkin sera perlahan kita akan terisolasi dari proses interaksi sosial yang biasa kita lakukan bersama sahabat-sahabat kita seperti sekedar jalan2, window shopping, atau nongkrong di kafe yang membuat kita lebih "membumi".bukan malah berintraksi dengan makhluk di seberang sana yang wujudnya belum tentu sesuai dengan pengharapan kita.

pada kasus ini, teknologi membuktikan kehebatannya untuk "memekanisasi" manusia.

by: winni disney (20934)

written on April 22, 2008 11:09 PM

Sunday, April 20, 2008

Chatting itu...

“Chatting apaan sich?”
“Duh..haree geenee gak ngerti chatting? Kemana aje lo…Capeek deeee…”
***

Hehehe..kayaknya obrolan kayak gini udah jarang kita temui lagi ya? Saya yakin hampir semua orang saat ini familiar dengan chatting. Emang bukan sesuatu yang baru lagi jika kita berbicara tentang chatting, jadul (jaman dulu) banget kalo kita mau bahas apa sih chatting? Yang menarik adalah apa yang sejatinya ada dibalik chatting,dan dampaknya bagi kehidupan kita...tsaaahhhh….
Okey, awalnya kita harus tau dulu sebenernya chating itu apa?(hehe..) So, chatting dari kata chat artinya bercakap-cakap atau mengobrol (liat kamus bahasa inggris-indonesia ya...), tapi ini laen lho dengan mengobrol pada umumnya karena media yang digunakan adalah internet, jadi chatting intinya bercakap-cakap lewat internet tanpa harus bertatapan langsung..gityyuuu…Nah, dengan chating kita bisa berkomunikasi dengan orang lain yang berada jauh dari kita. Chating sendiri telah menghilangkan jarak yang ada sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi meskipun orang yang kita ajak chat ada di belahan dunia yang lain. Hebat ya…dengan kemajuan teknologi saat ini siapa saja bisa mengakses fasilitas chatting dengan mudah (cukup dengan duduk di depan komputer ato laptop, boleh punya sendiri ato pinjeman,hehe..mudah kan?), murah (gratisaaann..) dan menyenangkan. Dengan chatting kita diberi fasilitas berupa ruang gerak yang bebas (kita bebas berekspresi gito..)karena kita tidak perlu takut diketahui identitasnya alias identitas kita bisa tersamarkan.
Saat ini salah satu fasilitas chatting yang sangat popular adalah YM (Yahoo Massenger) setelah IRC dan Instan Massage. Hampir tidak ada seorangpun yang nggak pake fasilitas YM dari Microsoft ini. Fasilitas YM berupa : pesan teks, pesan suara, video conference, kirim data, gambar dsb. Fasilitas ini dapat dinikmati gratis lho…caranya juga gampang banget, tinggal download ato install langsung dari internet, terus untuk mendapatkan ID dan password untuk bisa login ke YM kamu harus daftar jadi anggota dulu, caranya tinggal Sign Up ajah.
Mau cari teman pada ruang global? Gampang ajah…YM ternyata juga menyediakan Global Room yang bisa dipakai untuk umum, kita atau siapapun bisa masuk dan gabung untuk chat dengan orang-orang lain yang telah aktif sebelumnya. Dengan kemudahan yang diberikan inilah kita bisa bebas berkomunikasi via internet, apalagi sekarang ini banyak tempat-tempat nongkrong yang pake hotspot, jadi tambah gampang toh..tul gak?
Saking gampangnya banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan fasilitas ini juga lho…. Kamu perlu tahu juga lho… kalo ternyata chating juga sebagai sarana untuk melakukan tindakan criminal. Tau gak tindakan kriminal itu apa? ^_^! Jadi,Tindakan criminal adalah tindakan/perilaku melawan hukum, yang dapat menimbulkan kerugian dan atau penderitaan bagi dirinya dan pihak lain dan dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, bagi dirinya sendiri maupun orang lain serta menimbulkan kerugian dan atau penderitaan psikis, fisik, sosial budaya, ekonomi, dan lain-lain.
Dalam kacamata sosiologi, tindakan criminal ini tidak berdiri bebas, selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai social yang berlaku dalam masyarkat. Tindakan ini dilatarbrlakangi oleh berbagai factor. Diantaranya adalah lemahnya control social, jika control social kita lemah maka orang bisa berbuat criminal kepada kita, anonym, jika merasa tidak dikenali maka orang cenderung melakukan tindakan criminal karena merasa bebas ruang geraknya karena tidak dikenali, factor budaya, kriminalitas terjadi karena merupakan bagian dari kebudayaan, learning approach, tindakan criminal dapat terjadi karena adanya pembelajaran yang terus menerus, labeling approach, terjadi karena adanya label yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang.
Nah, terkait dengan chatting…tindakan criminal dapat terjadi karena dengan adanya fasilitas chating ,identitas diri yang sebenarnya dapat digantikan dengan identitas lain misalnya dengan menggunakan avatar, memalsukan identitas asli (topeng), ada juga chatroom yang tidak menggunakan alamat email (hanya nick name aja) hal ini menyebabkan seseorang merasa tidak dikenali (anomi). Hal ini memancing seseorang untuk berbuat criminal. Seperti contoh di London ada seorang wanita kesepian yang kemudian menjajal chatting, dari sini ia berkenalan dengan seorang pria yang sebelumnya tidak pernah ia kenal. Wanita muda yang tinggal di London itu sangat ketagihan berbincang-bincang dengan seorang pria yang tinggal di Amerika Bukan hanya ngobrol di chatroom, keduanya juga saling menelepon. Mereka merasa seperti teman lama ketimbang sekadar teman di dunia maya. Dan dari sinilah semuanya berawal, mereka lantas melakukan kopi darat dan ternyata si pria adalah seorang maniak dan bersikap posesif terhadap si wanita, ujung-ujungnya si pria memperkosa si wanita. Hal seperti ini seringkali terjadi, chatting dijadikan sebagai sarana berkenalan dan kemudian menjurus pada tindakan-tindakan tertentu yang tidak diinginkan. Bukan hanya kasus pelecehan sexual saja namun juga ada kasus-kasus penipuan
Makanya kita harus berhati-hati…jangan sampai kejadian seperti itu terjadi pada diri kita. Bukan hanya itu, pada perkembanganya saat ini chatting dengan web cam dan video conference menjadi semacam prostitusi terselubung. Chatroom digunakan untuk mencari teman kencan, obrolan-obrolan mesum, mengirim gambar porno bahkan ada yang menggunakan fasilitas webcam untuk mengirimkan gambar dirinya yang sedang berpose seronok…ya ampyyyuuunnn….udah gila kali yeee….tapi beneran ada lhooo…
Ternyata fenomena chatting telah merasuk kedalam kehidupan keseharian kita bahkan berkembang menjadi trend baru, tapi bukan berarti chatting memberikan dampak buruk aja lho…justru banyak keuntungan yang bisa didapat dari chatting itusendiri, misalnya menambah relasi dan teman, bisa dijadikan sebagai sarana publikasi yang efektif, tukar menukar informasi, trasnsaksi bisnis, membuka akses bagi masyarakat terhadap penguasaan teknologi dan lain sebagainya…kapan-kapan kita akan bahas keuntungan apa aja yang bisa kamu dapatkan di chatroom, karena chatting yang menyenangkan akan mengubah kehidupan kita. Tengkyu….

tulisan ini dapet referensi dari:
1.bahan kuliah sosiologi kriminalitas
2.Nugroho, Bunafit; Panduan Lengkap Pemula chatting dengan Yahoo Massanger, Jakarta, Elex Madia, 2008
3.www.detikinet.com, artikel berjudul “Janda Muda Diperkosa Teman Chatting” oleh Ana Shofiana.

posting by: Ajeng P. (20919)

Saturday, April 19, 2008

jOmbLOOOeeee..????!!!! chatttttttt...ing dunk

Hari gini ga pernah chating! Mungkin begitu komentar anda saat mengetahui teman anda tdk 'ngeh' apa itu chating. Ya memang saat ini hampir semua orang yg berinternèt pasti pernah chating, kecanduan malah. Sampei2 d buat lagu sama T-vive yang berjudul MIRC. Orang Chating, klo dilihat dari tujuannya bisa bermacam2 ada yg iseng, cari "teman", sampei e-learning ato belajar jarak jauh. Selain murah, dari pada telepon/SMS, chating juga bisa dilakukan sambil browsing internet. oleh karena itu ada sebagian orang yang males chating karena isengnya dan banyak boongnya ;p. Lepas dari itu semua chating telah mewabah dan sangat digemari di dunia internet.Ada satu lagi dari chatting. Cari Jodoh

Nah tuh! bisa kan lihat iklan on teve? itu sing pake ketik REG APA BAEEEEE. chatting bisa lewat hp. Nawari nyari jodoh jE?!! menurut koe gimana sih?
ya jELAS. murah bro! tp gini men,..coba dipikir dab !


Sebagai jomblo, kesepian g da konco ya jelas! ngelayap di dunia chatting ibarat rekreasi dunk. murah, bisa ngobrol apa bae asal nyambung plus sama siapapun. semakin tua semakin susah nyari pacar. Ketiadaan waktu alias sibuk g jadi masalah. sekarang masalahnya koe punya hp bisa g bwt chatting.
Kena lu !!! miskin ??? kasian deh inyong>>
jadi korban deh kapitalis

nYari paca or jodoh ? pikir !!
Dunia panggung sandiwara bos ! kita di dunia semua pake topeng dan sayangnya bukan hanya satu. Yang namanya panggung ada depan ada belakang. Pernah denger DRAMATURGI ?
Hubunganya sama nyari jodoh via chatting apaaaaaaaa ....an!?
Sorry...apa ya koe percaya lawan chatting koe berlawanan jenis? jangan-jangan ketemu gay or lesbi. mapain ye aku pake perspektif orang yang suka lawan jenis. Tapi ya...kalo kepepet cih>>>aouwww......ouw..mas mas godain kita dong!
Terlalu banyak kepalsuan ngobrol lewat chatting men, lady! kalo hidup sehari-hari ja dah panggung sandiwara pa lagi chating yang g ketemu langsung. yakin mo nyari jodoh via chatting ??
Nah
>

Klo nyoba iseng ?Bolehlah
masalahnya lain klo iseng. Chatting buat inyong ibarat rekreasi. Klo mau di survey, orang-orang yang ikutan chatting dari banyak kalangan. Dari anak sekolah sampai g sekolah lagi. dari anak-anak sampai bangkotan. Ada satu yang menyatukan orang-orang chatting, sebagai bangsa menurut Ernest Renan, kita bersatu karena persamaan nasib yaitu kesepian dan lagi nganggur!!
Catting jadi dunia panggung sandiwara baru, seperti dunia senyatanya kemudian muncullah nilai-nilai lewat interaksi chatting. Kalo koe ga sepakat sama lawan chattingmu, bisa kok langsung cabut. Nah ini yang bikin kita terus make topeng manis supaya lawan chatting kita tetep mau ngobrol teruuuus.
Ya begitulah hubungan sosial, lewat cara apapun media apapun. Selalu ada yang take n give. kalo mau ditemenin ya gelem ngancani. Klo mau ditolong ya tolonglah orang lain. Klo mau diberi sesuatu ya berilah sesuatu. Hidup perlu pengorbanan dan hidup adalah pertukaran. Hubungan sosial itu pertukaran. Nah exchange teori gitu decch!

kESIMPULANNYA
Chatting boleh saja asal jangan dech ketagihan.
Klo koe mau nyari jodoh lewat chatting, itu hanya awal. Tetep harus dihadapi langsung di dunia nyata. Jangan berharap lebih lewat chatting. Cobalah hati-hati.
Ni dunia rekreasi bos so tetep butuh duit minimal beli pulsa klo mo chatting via hp or pergi k warnet or bayar langganan.

INYONG>>>
I. WISNU S. 04/180990/SP/20802


Thursday, April 10, 2008

virtual identity

Ratna Ayu Maruti

Virtual identity dalam kontenks kekinian tampaknya merupakan suatu kewajaran sekaligus (hampir) merupakan keharusan, layaknya KTP (Kartu Tanda Penduduk). Kepemilikan identitas ini diperlukan saat seseorang harus ‘bergaul’ dalam dunia virtual pula. Meski senantiasa diidentikkan dengan identitas yang dipakai saat di dalam chatting room, menggunakan mailing list, game on-line, dan hal-hal sejenis yang memang menuntut keberadaan identitas (berikut password), sebenarnya identitas virtual akan dengan sendirinya muncul ketika seseorang mulai memasuki ruang cyber.

Dalam hal search engine memang kepemilikan virtual id adalah sesuatu yang sebenarnya tidak bersifat sukarela dari user-nya sendiri, lain halnya dengan pembentukan virtual id pada sebuah ruang-ruang game on-line, chatting, mailing list, friendster, dll. Selain sukarela, para user dengan sangat sadar memberikan sebuah kekhasan terhadap identitas yang dipakai. Berbeda, bahkan sama sekali tidak sama dengan kenyataan kondisi diri bukanlah hal besar yang apabila dilanggar akan menimbulkan beban moral dan konsekuensi normatif lainnya. Hal ini sangat lumrah dan kebanyakan justru disengaja dalam memberikan ke-tidakbenar-an identitas sesuai dengan aslinya. Alasan melakukannya pun beragam. Seperti yang pernah ditulis oleh John Suler dalam hipotesanya yang berjudul Hypotheses About Online Text Relationships[1] , ketika memasuki ruang cyber seseorang juga memasuki ruang psikologi mereka. Ada beberapa aspek psikologi yang penting ketika seseorang menampilkan identitas online mereka, yaitu:

1. Efek ke-tidaksegan-an. Mereka bisa menunjukan sisi lain dari karakter mereka yang secara normal akan tersembunyi dengan baik dalam kehidupan nyata mereka. Mereka mungkin akan berbagi rahasia, emosi, atau hal-hal lain yang tidak “normal” mereka lakukan dalam kehidupan nyata, dan semua itu dilakukan tanpa segan-segan

· 2. “Tidak dikenal”. Kebanyakan, mereka akan menciptakan karakter yang sama sekali tidak dikenal, menggunakan nama-nama yang “tidak nyata” disertai deretan angka yang sama sekali sulit dipahami maknanya, yang memungkinkan secara karakter sama sekali berbeda dengan karakter nyata mereka.

· 3. Efek “tidak terkalahkan”. Efek yang menyebabkan seseorang merasa bebas untuk menjadi siapapun yang mereka inginkan. Seperti halnya orang lain melakukan padanya, yang sama-sama percaya bahwa kebebasan emosi sangat memungkinkan disana.

Ketiga hal tersebut sebenarnya tidak terjadi secara utuh karena dengan identitas apapun kita saat berada di dalam dunia cyber, tetap saja kita akan terdeteksi sebagai seseorang yang nyata (paling tidak seorang pengguna internet di warnet). Memang hal-hal semacam mendeteksi siapa yang menggunakan identitas apa tidak dilakukan oleh semua pengguna internet, tidak dapat dipungkiri hal ini membutuhkan pengetahuan yang khusus dan lebih dari sekedar ‘memakai internet’. Dengan asumsi seperti itulah terkadang orang tidak ambil pusing ketika dengan penuh kekuasaan menggunakan identitas yang ia miliki di dunia maya untuk berbual-bual. Perasaan aman inilah yang secara psikologis mempengaruhi para user sehingga kemudian dengan gampangnya mengubah dan berganti-ganti identitas.

Dengan asumsi yang sama kemudian secara timbal balik para user yang berinteraksi pun melakukannya satu sama lain. Persepsi tentang seseorang boleh jadi sesuai dan boleh jadi tidak sesuai dengan kepribadian orang itu. Pengambilan kesimpulan tentang orang lain dari stimuli yang diterima dari orang tersebut, betapapun tidak lengkapnya informasi yang diterima[2] . Inilah yang kemudian terjadi dalam dunia cyber. Dengan motif yang berbeda namun dengan serempak melakukan hal yang sama. Seakan-akan ada konsensus bahwa sudah bukan dosa lagi ketika saling menipu semua orang dianggap melakukannya tanpa kecuali.

Beralih dari kesan negatif yang menyertakan tipu-menipu di dalam penggunaan identitas virtual. Ada pula aspek positif dari penggunaan identitas virtual yakni manusia bisa melakukan peran ‘sosial’ yang mungkin saja tidak mereka dapatkan saat berada dalam dunia non-virtual. Maka layaknya menggunakan avatar, seseorang mempunyai berbagai macam avatar dalam kehidupannya sehingga dapat mengaktualisasikan karakter yang berbeda sekaligus mengorek diri secara mendalam apa saja pemikiran-pemikiran atau ‘dialog’ yang selama ini tersimpan rapat dan sulit untuk termanifestasikan karena peran yang didapatkan dalam dunia non-virtual ternyata tidak cocok.

Menurut William D. Brooks konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita, bisa bersifat psikologi, sosial, dan fisik[3]. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang di antaranya orang lain. Ketika orang lain mengakui dan menerima eksistensi kita, maka kita juga akan menerima dan mengakui diri sendiri. Hal inilah yang terjadi di dunia cyber. Dengan identitas baru (identitas virtual) seseorang bisa melakukan trial and error sampai pada masanya ia mengetahui diri seperti apa yang disukai oleh user lain. Dan kemudian dengan asumsi user lain menyukai identitas tersebut, maka seseorang akan berusaha mempertahankannya. Inilah yang kemudian disebut pygmallion effect.

Hal semacam itu sebenarnya juga terjadi dalam dunia nyata, namun di dalam dunia cyber, akan lebih mudah dalam melakukannya baik itu dari segi ruang geraknya yang sangat luas, juga dari segi tanggung jawab yang tidak mengikat layaknya di dunia nyata. Ketika suatu saat seseorang sudah tidak diterima lagi dalam komunitasnya di dunia virtual, maka tidak begitu sulit untuk mulai bergabung dengan komunitas lain, atau bahkan komunitas lamanya dengan mengganti identitasnya. Lalu ia memperhatikan pola interksi dalam komunitas baru tersebut dan tinggal menyesuaikan diri saja. Sungguh merupakan cara yang sangat instant dan seringkali terkesan semena-mena dan sangat tidak bertanggungjawab. Namun inilah rimba cyberspace yang tidak jarang terlihat sangat kejam. Dengan keberadaan identitas yang bisa berganti dengan mudah dan cepat, sering kali kejahatan moral sudah tidak diperhitungkan lagi. Terlebih, dengan fasilitas dan pengetahuan yang memadai cybercrime, pornography tentu saja dapat dengan mudahnya berada di sekeliling kita. Bahkan orang tidak akan malu dan bebas mengakses situs porno atau chatting vulgar ketika berpikir dengan identitas virtual dapat menyelamatkan mukanya, namun sebenarnya tidaklah demikian, karena sekali lagi jejak yang dibuat dalam dunia cyber sangatlah jelas. Di dunia cyber kita tidak akan pernah benar-benar sendiri dan memiliki ruang privasi. Namun dalam satu sisi justru itulah letak keuntungannya karena orang tidak (atau paling tidak untuk saat ini belum) dapat melakukan apa pun sekehendak dirinya dengan hanya berbekal sebuah identitas.



[1] http://rachmad.blogsome.com/

[2] Jalaluddin Rakhmat. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. hal. 79

[3] Ibid. hal.100